RELUNG PATAH Oleh: Akbar Tanjung Namamu masih tertera dalam lautan kenangan, yang lukanya sampai sekarang masih sangat jelas terasa. Namun, hikayat tentang kita harus dihantam habis-habisan oleh deburan ombak sadar diri, yang memaksaku untuk terus melangkah dan sejauh-jauhnya berserah. Sampai saat ini, desir ombak menjadi saksi. Kala waktu itu kita menatap hamparan lautan awan, pula langit yang mulai menjingga. Saling bertukar cerita, penuh canda tawa, hingga malam pun mulai tiba. Namun, sekejap saja kau hilang entah kemana, bersama malam yang temaram kau pergi tanpa ada sepatah kata. Menyisakan aku dengan segala macam prasangka dalam benak, perihal kepergianmu yang terlalu tiba-tiba. Aku belum siap dengan kehilangan, kau tahu itu. Akan tetapi, kau tak pernah kembali dengan penjelasan yang aku inginkan. Hanya ada isak tangis yang perlahan mengisi sepi, memudarkan segala tentangmu yang lebih memilih pergi. Kini, aku lebih memilih hidup dengan kesendirian, walaupun sepi selalu menya...
DARI RINDU YANG LUKA TIDAK INGIN SEMBUH ( INUK JAWA ) Aku masih ingin terluka, sengaja membuatnya menjadi hebat dan berbekas begitu lama. Tidak kubiarkan seorang pun membantuku sembuh, membantuku melepaskan kamu yang menjelma menjadi duri dalam naluri. Aku masih ingin menulis lagi dan lagi tentangmu dalam setiap aksara yang tidak berguna, tetap bersikeras menjadikanmu jalan pintas dari lahirnya sebuah puisi atau prosa yang sekalipun berisi tentang kalimat menyedihkan saja. Sebab dengan begitu, aku masih merasa dekat denganmu. Setelah pergimu hari itu, kau hanya menyisakan luka ini untukku. Maka biarlah, dengan ini aku menjaga dan merawatnya dengan baik. Bukannya aku sudah menyerah untuk mendapatkanmu tapi untuk sekarang aku tidak ingin membebani dirimu dengan rasaku ini, biarkanlah aku berperang dengan perasaanku sendiri dan kamu bebas untuk mengejar orang yang kamu cintai atau ada orang yang lebih baik dariku silahkan pilih dia. Tapi jika nanti kamu terluka olehnya aku siap jadi orang...
Dari pelosok untuk NEGRI🌹 Langit terlihat begitu sendu, matahari terlihat bersembunyi di balik awan tebal, hujan seakan ingin menyapa tapi angin menolaknya. Ketika kita memiliki harapan tapi tak sesuai keinginan. Dengan rasa kesedihan pasti hati tersakiti oleh pikiran-pikiran yang tak sesuai harapan, tetapi dirii ini mencoba menyakinkan hati bahwa semua itu adalah garisan hidupku. Percayalah proses itu indah ketika di nikmati dan di jalani dengan pikiran yang seduh. 3 Tahun yang lalu, ketika aku menduduki kelas 3 SMA aku dibuat bingung dengan berbagai pilihan. Anak remaja yang tidak tahu dunia seluruhnya, harus memilih antara aku harus sekolah dan berkerja. ketika keinginanku Tetap bersekolah terpaksa mengubur semua rasa luka ku dan rasa kemalasan demi meraih mimpi, cita-cita, harapan dan semua yang ada di dalam imajinasi kecilku. Hari ini aku mulai bersyukur Sudah menikmati proses perjalanan dari kecil mengejar imajinasi-imajinas...
Komentar
Posting Komentar