TURUN...

Atas nama jutaan puluhan bayi suci, bocah lungu yang  kelaparan selama bertahun-tahun puluhan jutaan rakyat di gubuk-gubuk doyong dengan dapur nyaris tak berasap sejak turun temurun
belasan jutaan buruh serabutan yang jirit perut dan mulutnya tak perna di dengar kaum sinuhun
jutaan nelayan dan petani gurem yang tak lagi sangup melaut dan berkebun 
Empat puluh juta pemilik kedaulatan  yang kian menara di empere-emper kumuh dan dusun-dusun demi mereka semua ku minta kalian semua turun...
heii bejingam, penjajaran, sompret ayo turun!....
turun!....


tak puas ka kalian merobek robek nasib kawula negri ini secara pasti meski laun-laun??
masi tegah kah kalian membegal kesejahteraan masyarakat yang hidupnya jatuh bagun..??
cukup suda kalian obok-obok masa kini dan masa depan bangsa ini tampa ampun 

insaflah wahai bedebah, jahanam perajam, kaum papa dari ujung kaki, hinga ubun-ubun bertobatlah hai laknat,keparat, bangsat, andalan kaum pemimpin berhati penyamun, karena kalian lebih sadis dan biadap di bandimg fir'aun jadi sekarang silakan turun.....!!!
turun...!!

demi masa depan tumbuh darah yang selalu di porot rezim-rezim bramacorah bertopeng santun
demi pertiwi yang tegar di atas darah, air mata, peluh jutaan syahit selama berkurun-kurun 
Turunlah agar kita semua merdekaaaa dari semua ajab yang beruntun atau kah kalian mau bangsa ini terpakar du lembaga 
"innalilahirojiun???
oh, harga kebutuhan hidup yang terus melambung dan tumbuh!.....
turunnn!!!!!
turun sekarang juga!!!.....


Bumi Allah 1 September 2020
Akbar tanjung 99

"Di kutip dari antologi " Mahacita 1" karya semata (almarhum) dengan izin khusus dari penerbit " Bangun Rakyat sejahterah"..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelabuhan Sastra

Jogja dengan segala kenangan 🍁

Literasi senyuman Desa dari pelosok untuk NEGRI