Cerpen"Jangan lupa jalan pulang.

Cerpen : Akbar Tanjung
Kategori : anak rantau yang menempuh pendidikan di Tanah orang


            Jangan lupa jalan pulang 

Seorang lelaki duduk di salah satu bangku besi panjang. Menunggu dengan cemas, semar-semar dia bicara sendiri. Pikirannya campur aduk dan ia seakan tak bisa duduk tenang, dia adalah "Ayah,  yang menunggu kepastian nasib orang tercintanya. Kami sang anak pun berkata, ayah kenapa....  Ayah pu pernah berkata “Di dunia ini ada satu hal yang tidak akan pernah bisa kamu beli dengan uang, kedudukan, ketenaran, apalagi cuma modal tampang.” Lalu aku tanyakan kira-kira apa itu yah” ayah’ku menjawab  mebalas jasa kasih kepada sang pahlawan mu atau orang tua. 
Ujaran ayah’ku adalah kecemasan kepada anaknya yang tak pernah pulang ke rumah selama merantau di tanah Jawa.  Anak ayah salah satu yang pertama dialah kaka kami yang pergi merantau di tanah Jawa. Kakak kami merantau selama beberapa tahun belum pernah balik kampung, seorang pahlawan kami pun / ayah, tak bisa berkata-kata hanya penuh dengan kecemasan menunggu kedatangan sibuah hati sang anak pertama ini sambil duduk di bangku besi panjang.   
    potret Xiaomi S2 Yogyakarta istimewa.


Sang ayah merenung sejenak memikirkan kakak’kami yang belum ada kabar selama beberapa tahun. Adek ku” bertanya kepada ayah, ayah kenapa? Janganlah ayah selalu memikirkan kakak’ kakak saja tidak memberikan kabar kepada kita. “ ujaran Adek ku kepada ayah. Ayah pun berkata dan memberikan pesan kepada kami-kami anaknya yang  bersama nya. Nak’ ingat pesan ayah ya” sebelum kalian ada niat mau pergi rantau di tanah orang esok, ingat jangan lupa jalan pulang ke rumah kalian, jika kalian semua sudah sukses atau belum sukses  di tanah orang” tetap lah pulang’kerumah  karena tanah orang pahit manisnya tetap tanah orang bukan Tanah leluhur kalian yang membesarkan kalian.  Orang-orang dulu pernah berkata begini anak-anak ku” Hujan emas di tanah orang, hujan batu di tanah sendiri, maksudnya ialah tanah orang tetap tanah orang,sekaya apapun di tanah orang tetap kaya di tanah orang.itulah ujaran ayah'kami sambil duduk di bangku besi panjang  dan tersenyum manis hingga nafas terakhirnya di depan mata kami saat mendengar pesan singkat yang penuh makna.Ayah’pun meninggalkan kami dan adek-adek. kami Pun tak bisa berkata-kata hanya dengan penuh kesedihan dan menangis’hingaa Adek tak puas menangis’ dia berteriak memanggil” ayah’ayah’ayah kenapa ayah ‘tinggalkan kami begitu cepat.

   potret Xiaomi S2: Yogyakarta istimewa


Tak lama beberapa hari akhirnya Kakak’kami pun pulang ke rumah dengan bahagia dan memanggil ayah’ayah’ayah’ akhirnya Adek membuka pintu rumah melihat kakak’kami dengan sang kekasih nya dan anak-anaknya. Kakak kami pun mencari ayah’ dia tanya pada Adek, Dek” ayah’mana, Adek pun tak bisa berkata-kata, adek hanya menangis dan lari di kuburan ayah’ kakak’pun mengikuti Adek yang lari, ujaran kakak’ Ahir adek menangis di atas kuburan, Adek akhirnya menjawab pertanyaan kakak’” ini adalah ayah yang membesarkan mu kakak’yang menunggu dirimu pulang ke rumah. Akhirnya Kakak’langsung berlutut di samping kuburan dan menangis’sambil teriak ayah’ayah’ ayah’ayah   dengan kecemasan balik kampung sangat pahlawan Ayah Tercinta telah pulang ke Rahmatullah..


   Kiasan-kiasan Cerpen Jangan lupa jalan pulang
Begitu pentingnya jalan pulang ke rumah, karena seperti kata-kata petua adat”hujan emas di tanah orang hujan batu di tanah sendiri. Sesukses apa pun kamu di tanah orang itu tetap tanah orang, semiskin  apa pun tanah leluhur tetap nikmat karena tanah sendiri tanah leluhur bukan Tanah orang. Pesan singkat untuk anak-anak rantau “jangan pernah lupa jalan pulang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelabuhan Sastra

Jogja dengan segala kenangan 🍁

ketika uang jadi kendala perkuliahan, Mahasiswa bisa apa,? apalagi kuliah online..??